اَلْحَمْدُ لِلهِ عَلَى نِعْمَةِ
اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ وَكَفَى بِهِمَا النِّعْمَة
Itulah kiranya ucapan yang mampu terlontar
dari lisan atas anugerah tiada ternilai ini, nikmat Iman Islam, nikmat dijadikannya
kita sebagai umat Pemimpin Para Nabi dan Rasul, umat dari seorang yang
berakhlak paling mulia dan sebaik-baik makhluk, Baginda Nabi Muhammad SAW.
جَزَا اللهُ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا
عَنَّا خَيْرًا جَزَا اللهُ عَنَّا سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا مَا هُوَ أَهْلُهُ
Sungguh betapa mulia akhlak Sang
Panutan, dan betapa sempurnanya kehidupan beliau SAW sebagai teladan bagi
umatnya, bukan saja mereka yang hidup sezaman dengan beliau, tetapi kita pun
yang hidup 14 abad setelahnya, masih terpandu dengan teladan tersebut.
Diantara
satu kitab Syama-il yang
menjelaskan kehidupan beliau SAW adalah kitab Wasa-ilul Wushul ilaa
Syama-ilir Rasul karya Syeikh An Nabhani. Disebutkan dalam Bab ke IV
tentang bagaimana cara Rasulullah SAW makan, minum dan tidur. Yup, tiga
hal tersebut merupakan rutinitas bagi seorang manusia, dan sebagai muslim, maka
patutlah kita memperhatikan hal tersebut terutama dari teladan yang diberikan
oleh Nabi kita. Sungguh, dalam satu bahasan ini saja, terdapat puluhan, bahkan
ratusan atau lebih dari adab, tata cara dan menu makan beliau, yang kesemuanya
itu adalah teladan.
Dari
banyaknya adab tersebut, mari kita perhatikan dua hal terlebih dulu, yang mana
keduanya kita anggap remeh padahal bisa berdampak besar bagi kesehatan.
Disebutkan dalam Wasa-ilul Wushul hlm. 184
وَكَانَ
صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَشْرَبُ قَاعِدًَا، وَكَانَ ذَلِكَ عَادَتُهُ.
رواه مسلم
“Beliau SAW minum dalam
keadaan duduk, dan itu adalah kebiasaan beliau”. HR. Muslim
وَفِي
رِوَايَةٍ لَهُ أَيْضًا : أَنَّهُ (صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) نَهَى عَنِ
الشُّرْبِ قَائِمًا.
Dalam riwayat Muslim juga : “Beliau SAW
melarang minum dengan berdiri”
“Minum sambil berdiri, sambil duduk, sama saja,
yang penting hilang rasa haus dahaga”
Inilah
kiranya yang ada pada pikiran kita selama ini, dan memang begitulah kelihatannya,
sama saja, tak ada bedanya.
Beliau
SAW tidaklah melarang umatnya, kecuali pada larangan itu ada suatu bahaya
yang menghadang, baik urusan ibadah maupun adat kebiasaan.
Sungguh
benar Rasulullah SAW dalam semua ucapan dan perbuatan beliau.
Tentang
mudharat dari minum sambil berdiri, diungkapkan oleh Dr.
Abdurrazzaq Al-Kailani seorang pakar kesehatan Islam dari Syiria (1925 - 2005).
Dia mengatakan :
أن الشرب و تناول
الطعام جالساً أصح و أسلم و أهنأ و أمرأ حيث يجري ما يتناول الآكل والشارب على
جدران المعدة بتؤدة ولطف . أما الشرب واقفاً فيؤدي إلى تساقط السائل بعنف إلى قعر المعدة
ويصدمها صدما وأن تكرار هذه العملية يؤدي مع طول الزمن إلى استرخاء
المعدة و هبوطها و ما يلي ذلك من عسر هضم
“Minum
dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa
yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan
perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan
jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal
ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan
jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan”.
Selain itu, air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal.
Jika kita minum sambil berdiri, air yang kita minum akan meluncur ke dalam tubuh tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Dan hal ini bisa menyebabkan susah buang air kecil.
Dalam sisi lain, keadaan tubuh
manusia di kala berdiri menyebabkan beberapa organ tubuh manusia terutama
pencernaan dalam kedaan tegang atau tidak rileks. Dan satu hal yang penting
bagi seseorang saat makan / minum adalah keseimbangan dan ketenangan organ
pencernaan agar dapat maksimal dalam menerima dan mengolah makanan/minuman, dan
hal tersebut tidak dapat dipenuhi sempurna kecuali dalam keadaan duduk. Inilah
pandangan dari pakar kesehatan Dr. Ibrahum Ar Rawy.
Menghindari minum sambil berdiri memang agaknya sulit. Apalagi bagi yang sedang beraktifitas, baik bekerja maupun berolahraga. Terkadang minum sambil berdiri dianggap hal yang sepele, tetapi kalau kita membiasakan mencontoh perilaku/sunnah Rasulullah dalam keseharian kita, Insya Allah kesehatan badan akan terjaga.
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِي شَرِبَ الْمَاءَ قَائِمًا وَقَاعِدًا
Disebutkan dalam Amalaul Yaumi Wallailah karya Al
Habib Hasan Abdullah Asy Syathiri, bahwa ketika kita terpaksa minum sambil
berdiri, maka hendaknya membaca sholawat tersebut, Insya Allah tidak akan
terkena bahayanya. wallahu a’lam
Massya Allah ..-allahummma shollli ala Muhammad wa ala alihi wa sohbihi ajmain
BalasHapusAlhamdulillah Mga manfa'at ,yang terbiasa minum berdiri cpt di ubah biar tidak berubah bentuk seperti gambar di atas hehe....syukron infonya
BalasHapusMohon izin share yai, masykur
BalasHapus