Kisah Cinta Sejati

TRUE LOVE
Di daerah Kufah (wilayah Iraq) hiduplah seorang pemuda yang sangat tampan, ta'at dan bersungguh-sungguh dalam ibadahnya. Suatu ketika dia pergi mengunjungi satu kaum di daerah Nakho'. Di sana dia melihat seorang gadis yang amat cantik di antara para wanita Nakho' , sehingga bergejolak jiwanya dan sangat menginginkannya. 


Maka pemuda ini pun berusaha menemui si gadis dan ternyata mereka menjadi saling menyukai, mencintai. Sampai akhirnya si pemuda memberanikan diri mengirim utusan untuk melamar gadis yang dicintai itu ke orang tuanya. Namun, alangkah kecewanya setelah dia diberitahu bahwa gadis pujaannya itu sudah dilamar oleh sepupunya sendiri. 

Seiring waktu yang terus berjalan, tatkala semakin besar dan menjadi-jadi rasa rindu antara keduanya, si gadis pun menyuruh pelayannya mengantar surat kepada si pemuda,
"Sungguh aku mengetahui betapa besar rasa cintamu kepadaku, dan aku pun juga sangat tersiksa karena rasa cintaku padamu. Maka jika engkau berkenan aku akan mengunjungimu, atau jika engkau ingin mendatangiku aku akan mengatur agar segalanya menjadi mudah".

Berkata si pemuda kepada pelayan gadis itu :
"Tidak satupun dari dua pilihan ini yang aku inginkan, (kemudian dia berkata)
إِنِّيْ أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّيْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ
Sesungguhnya aku takut akan adzab di hari yang agung jika aku berbuat maksiat kepada Tuhanku.
Aku takut akan neraka yang tidak pernah mengecil nyalanya, dan tidak akan padam kobaran apinya".

Maka tatkala si pelayan menyampaikan ucapan si pemuda, sang gadis pun berkata :
"Ooooh,..dalam keadaan begini (mabuk cinta) dia masih merasa takut pada Allah ?
Demi Allah, tidak ada seorang pun yang merasa lebih berhak dengan ini dari yang lainnya. Dan sesungguhnya semua hamba juga bersama-sama dalam rasa takut itu".

Kemudian si gadis melepaskan urusan duniawinya dan melemparkan kaitan-kaitan duniawi di belakang punggungnya serta mulai bersungguh-sungguh dalam ibadah. Padahal dia dalam keadaan yang demikian itu masih memendam bara cinta dan rindu yang sangat pada si pemuda, yang pada akhirnya rasa cinta dan rindu itu pula membawanya menuju pintu kematian.

Si pemuda yang ditinggal mati gadis tersebut sering berziarah mendatangi kuburnya, menangis sedih dan banyak mendoakannya. Sampai pada suatu hari saat berziarah dia tertidur di samping kubur, dan mimpi bertemu gadis yang dicintainya itu dalam penampilan yang sangat indah.

Maka dia pun bertanya ;
"Bagaimana keadaanmu, dan apa yang kau dapati setelah meninggal ? "

Gadis itu menjawab dengan bersyair :
نِعْمَ الْمَحَبَّةِ يَا سُؤْلِي مَحَبَّتُكُمْ   #   حُبٌّ يَقُوْدُ إِلَى خَيْرٍ وَإِحْسَانِ
Sebaik-baik cinta wahai yang bertanya kepadaku adalah cintaimu,
(yaitu) Cinta yang bisa menuntun pada kebaikan dan kebagusan

Si pemuda bertanya lagi : "Jika demikian, kemanakah kau sekarang menuju ?"

Gadis itu menjawab lagi dengan bersyair :
إِلَى نَعِيْمٍ وَعَيْشٍ لاَ زَوَالَ لَهُ   #   فِيْ جَنَّةِ الْخُلْدِ مُلْكٍ لَيْسَ بِالْفَانِي
Menuju kenikmatan dan kehidupan yang tidak akan sirna
Di dalam surga tempat kekekalan istana yang tak akan musnah

Kemudian berkata si pemuda :
"Ingatlah aku di sana, sesungguhnya aku disini tidak melupakanmu"

Berkata si gadis :
"Demi Allah, akupun disini tidak melupakanmu. Dan aku juga telah minta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah Ta'ala) untuk mengumpulkan kita berdua, maka untuk itu bantulah aku dengan bersungguh-sungguh dalam ibadahmu"

Berkata si pemuda :
"Kapan aku akan melihatmu ?"

Si gadis menjawab :
"Engkau akan menemuiku dalam waktu dekat dan tidak lama lagi"

Maka demikianlah yang terjadi, tidak hidup si pemuda itu setelah mimpi tersebut kecuali hanya tujuh malam saja sampai akhirnya dia juga meninggal dunia.

(diterjemahkan dari "ROUDHOTUL MUHIBBIN" Syekh Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah, by Maktabah Zein - Original Post)

2 komentar: