Kalam Nasihat Al Habib Muhammad bin Hadi As Seggaf


Berkata Habib Muhammad bin Hadi Assegaf di dalam kitabnya Tuhfatul Asyrof :
[ اللهَ  اللهَ فِيْ تَعْظِيْمِ الْعِلْمِ وَأَهْلِهِ وَاتِّبَاعِ السُّنَّةِ. ]
Kami berpesan (dengan Nama Allah) untuk mengagungkan ulama' dan ahli ilmu (pengajar) serta mengikuti sunah. 

[ اللهَ  اللهَ  فِيْ تَعْظِيْمِ السُّنَّةِ. وَقَدْ ذَكَرَنَا كَثِيْرًا قِصَّةَ الشَّيْخِ ابْنِ عَبْدِ السَّلاَمِ بِتَعْظِيْمِهِ سُنَّةً وَاحِدَةً رَفَعَهُ اللهُ اِلَى أَعْلَى الدَّرَجَاتِ.]  
“Kami berpesan (dengan nama Allah) untuk selalu mengagungkan Sunnah. Dan telah sering diceritakan pada kami kisah Syech Ibnu Abdus Salam yang mengagungkan satu sunnah sehingga Allah angkat beliau ke derajat yang tinggi.”
[ الْعِلْمُ أَنْ يُسَاعِدَهُ الْعَمَلَ بِهِ.] 
 Ilmu itu layak dibantu dan disertai dengan amal”.
 [ وَكُلُّ طَالِبِ عِلْمٍ مَا قَصْدُنَا يُهْمِلُ الْعَمَلَ مَرَّةً وَاحِدَةً، قَصْدُنَا يُوَاظِبُ عَلَى الرَّوَاتِبِ الْعَشْرِ وَالضُّحَى وَلَوْ رَكْعَتَيْنِ وَالْوِتْرِ ثَلاَثًا وَاْلأَدْعِيَّةِ يَأْخُذُ لَهُ نَصِيْبًا وَحَظًّا مِنْهَا مِثْلُ دُعَاءِ الْفَجْرِ وَالدَّعْوَاتِ الْمَأْثُوْرَةِ. مَا هُوَ طَالِبُ عِلْمٍ مَا يَحْفَظُ دُعَاءَ الْفَجْرِ وَنَحْوَهُ مِنَ اْلأَدْعِيَّةِ. مَا يَقَعُ عِلْمٌ بِلاَ عَمَلٍ فَإِنَّ الْعِلْمَ يَهْتِفُ بِالْعَمَلِ إِنْ أَجَابَهُ، وَ إِلاَّ ارْتَحَلَ.]  
Setiap pelajar ilmu, kami tidak ingin dia meremehkan amal walaupun sekali, bahkan kami ingin dia istiqomah melakukan rowatib  yang 10 rokaat dan sholat dhuha sekalipun 2 rokaat serta  sholat witir 3 rokaat, juga istiqomah membaca doa-doa seperti doa fajar dan lainnya dari Nabi SAW. Bukanlah pelajar ilmu apabila tidak menjaga doa fajar dan semisalnya dari doa-doa. Tidak menjadi suatu ilmu apabila tidak diamalkan, karena ilmu itu selalu berbisik (mengajak) untuk diamalkan, jika diamalkan maka menjadi ilmu, kalau tidak diamalkan maka akan lari menghilang.

1. Kisah Syech Izzuddin (Ibn Abdus Salam).
Pada awal permulaannya beliau banyak bekerja, akan tetapi beliau tidak pernah meninggalkan majelis ilmu, kemudian pada suatu saat beliau mendengar di pengajian dari gurunya suatu ungkapan :
أَنَّ مَنْ بَاتَ عَلَى وُضُوْءٍ عُرِجَتْ رُوْحُهُ وَسَجَدَتْ تَحْتَ الْعَرْشِ
" Barang siapa tidur malam yang di awali dengan wudhu' maka ruhnya akan naik ke langit dan bersujud di bawah Arsy”.
Maka beliau berniat kuat serta mengamalkannya dengan memaksa dirinya untuk berwudhu' sebelum tidur. Sampai suatu saat dalam cuaca yang sangat dingin beliau bermimpi hingga keluar mani, beliaupun mandi serta wudhu' setelah itu tidur lagi. Kemudian beliau mimpi yang ke dua kalinya lantas bangun untuk mandi dan wudhu' lagi sebelum tidur. Dan ini terjadi berulang-ulang sampai kemudian beliau tertidur dan bermimpi bahwa Allah memberitahu dan mengatakan padanya :" Layak bagimu dijuluki izzuddin (kemulyaan agama). Wahai Izzuddin pilihlah untuk dirimu, engkau menginginkan ilmu atau amal," maka beliau mengatakan :"Saya menginginkan ilmu, karena amal tanpa ilmu sia-sia dan ilmu itu menunjukkan pada suatu amal ".
            Setelah mimpi itu, pagi harinya teryata Allah telah mencabut cinta dunia serta penyebab - penyebab cinta dunia dari hatinya. Kemudian beliau menghadap untuk mencari ilmu dengan semangat dan menjadi izzuddin yang sebenarnya.

2. Kisah Syech Bisyr Al Hafi.
            Beliau adalah orang biasa yang menjadi mulya karena mengambil, meminyaki dan memuliakan secarik kertas bertuliskan “bismillah” yang beliau temukan di jalan. Suatu hari beliau melewati anak-anak kecil sedang bermain, lantas anak-anak itu membicarakan : Inilah Syech Bisyr Al-Hafi yang melakukan sholat 1000 rokaat setiap hari". Syech heran karena tidak melakukan sholat sebanyak itu, lantas berkata pada dirinya : " Wahai diriku! dengarkan apa yang dibicarakan anak-anak kecil itu, sedangkan engkau belum melakukannya, maka sekarang engkau harus membenarkan ucapan mereka dan tidak membohongi mereka."  Sebab itulah beliau mengharuskan dirinya sholat 1000 rokaat setiap harinya. 

رَبِّ فَانْفَعْنَا بِبَرْكَتِهِمْ * وَاهْدِنَا الْحُسْنَى بِحُرْمَتِهِمْ * وَاَمِتْنَا فِيْ طَرِيْقَتِهِمْ * وَمُعَافَاةٍ مِنَ الْفِتَنِ

2 komentar:

  1. Assalamualaikum wrwbrkth.
    Mohon penjelasan :

    1.Mohon penjelasan, apakah ada perbedaan kaifiat
    sholat nya orang2 pengikut Thariqah dengan orang
    awam.
    2.Dimana perbedaannya thariqah2 yang ada didalam
    Islam dengan Thariqah A'lawiyah yang sebagian
    besar diamalkan dari kalangan A'lawiyin.

    Wassalam Alfagir,

    Abdul Muthalib

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikum salam,
      - semua aliran thoriqoh selama benar ajarannya, cara sholat dan ibadah lainnya pasti sama dengan kebanyakan kaum muslimin termasuk yg awam. Hanya saja tingkat kekhusu'an sholat mereka yg banyak berdzikir pada Allah tentu lebih baik dari yg awam.
      - afwan, kalau perbedaan saya kurang faham karena ndak pernah pelajari masing2 thoriqoh, tapi untuk thoriqoh Alawiyyah ada satu kitab "Manhajus Sawi" karya Hb. Zein bin Smith - Madinah, yg berisi penjabaran kompleks tentang itu.
      Wallahu a'lam

      Hapus