Birrul Walidain



﴿وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا    (الإسراء : 23)
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya”.

عن أبي هريرة رضي الله عنه، قال : جاء رجل إلي رسول الله فقال : يا رسول الله من أحق الناس بحسن صحابتي؟، قال:  أمك، قال : ثم من؟، قال أمك، قال : ثم من؟، قال: أمك، قال: ثم من؟، قال: أبوك.  متفق عليه.
Hadits di atas mengisahkan datangnya seorang lelaki untuk bertanya pada Rasulullah SAW tentang siapa orang yang paling berhak untuk dihormatinya, atau paling layak untuk dia layani dengan baik. Beliau SAW menjawab “ibumu” sampai berulang 3 kali ketika lelaki itu kembali bertanya, baru kemudian “ayahmu” untuk pertanyaan keempat.

إنه رجل حَمَلَ أُمَّـهُ في صَحْنِ الكعبة ، يطوفُ بها على أكتافه ، وهو في الثلاثين من عُمُرِه ، يطوفُ بأُمِّـهِ على أكتافه في صَحْنِ الكعبة ، 
ثمَّ سأله ابن عمر ـ رضي الله عنهما جميعاً ـ ويقول له : من هذه المرأة يا عَبْدَ الله ؟
فيقول له الرجل : إنَّها أُمِّي ، وإنَّها الحجَّة التاسعة ، إنَّها الحجَّة التاسعة التي يطوف بأُمِّه على أكتافه ، ويسألُ الرجل ابن عمر ويقول له : يا ابن عمر ، يا عَبْدَ الله ، أَتراني وفّيتُها حقَّها ؟
قال ابن عمر : والذي بَعَثَ مُحمداً بالحق نبياً ورسولا ، إنَّك ما قُمْتَ بِشيءٍ من حقِّها ولو بِطَلقَةٍ من طَلاقاتها فيكَ ساعة الولادة ، ما قُمْتَ بشيء
Dalam riwayat di atas diceritakan, ada seorang lelaki membawa ibunya di sekitar Ka’bah, dia bertawaf keliling Ka’bah dengan menggendong ibunya di pundaknya, dan saat itu umurnya 30 tahun.  
Kemudian sahabat Abdullah Ibn Umar RA melihat hal itu dan bertanya, : “Wahai hamba Allah, siapa perempuan ini ?”
Si lelaki menjawab : “ Ini adalah ibuku, dan sekarang adalah haji yang kesembilan”
Itu adalah haji yang kesembilan dan selama itu dia menggendong ibunya.
Berkata si lelaki : “Wahai Ibn Umar, apakah menurutmu aku sudah membalas jasa ibuku ?”
Berkata sahabat Ibn Umar : “Demi Allah, Dzat yang mengutus Muhammad dengan haq sebagai Nabi dan Rasul, engkau tidak membalas sedikitpun dari haknya, walaupun untuk satu jeritan kesakitan yang dia alami saat melahirkanmu dari perutnya, engkau tidak bisa membalasnya”.

JANGAN DIKIRA BAKTIMU PADA AYAH IBUMU DENGAN BERBUAT BAIK, MEMBERI MAKAN, PAKAIAN, RUMAH MEWAH, UANG BANYAK, MENGHAJIKAN MEREKA, DAN SELAINNYA DARI KEBAIKAN, ITU SUDAH MEMBALAS JASA - JASA MEREKA UNTUK MERAWATMU SAAT BALITA, TIDAK !
ITU SEMUA BELUM BISA UNTUK MEMBALAS JASA MEREKA, WALAUPUN UNTUK SATU JERITAN IBUMU SAAT MENGELUARKANMU DARI PERUTNYA,  WALAUPUN UNTUK SETETES AIR SUSUNYA !!

 Semoga dengan senantiasa mendoakan mereka, kita termasuk mereka yang berbakti walaupun hanya membalas setetes dari lautan kebaikan mereka. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar