40 Kesunnahan Sholat

SUNNAH – SUNNAH SHOLAT
i. AB’AD : Kesunnahan yang jika terlupakan dianjurkan untuk sujud sahwi
      1. Tasyahud Awal
      2. Duduk dalam tasyahud awal
      3. Membaca sholawat pada nabi dalam tasyahud awal
      4. Membaca sholawat pada keluarga nabi dalam tasyahud kedua
      5. Membaca doa qunut
      6. Berdiri ketika qunut

ii. HAI'AT : Kesunnahan selain yang tersebut di atas
1.      Mengangkat kedua tangan ketika takbirotul ihrom sejajar dengan bahu
2.      Menghadapkan jari – jari telapak tangan ke arah kiblat
3.      Merenggangkan jari – jari tangan
4.      Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri setelah takbir
5.      Meletakkan tangan di bawah dada di atas perut
6.      Melihat pada tempat sujudnya
7.      Membaca Doa Iftitah
8.      Membaca Ta’awwudz
9.      Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya dengan jahr (keras) pada sholat-sholat yang dianjurkan untuk mengeraskannya (sholat jahriyyah)
10. Membaca Ta’min  “Amiin” setelah surat Al Fatihah
11. Mengeraskannya pada sholat jahriyyah
12. Membaca surat lain setelah surat Al Fatihah pada rokaat pertama dan kedua
13. Takbir ketika rukuk dengan mengangkat tangan
14. Meletakkah dua telapak tangan pada dua lutut ketika rukuk
15. Membaca tasbih dalam rukuk
16. Memanjangkan punggung dan leher ketika rukuk (meluruskannya)
17. Membaca “Sami’alloohu liman hamidah” ketika i’tidal
18. Mengangkat tangan ketika i’tidal
19. Takbir ketika sujud
20. Ketika sujud meletakkan kedua lutut dahulu, lalu kedua telapak tangan, lalu dahi kemudian hidung secara berurutan
21. Merapatkan jari-jari tangan ketika sujud
22. Menghadapkan jari-jari tangan ke arah kiblat
23. Merenggangkan paha dengan perut ketika sujud dan rukuk bagi lelaki
24. Membaca tasbih ketika sujud
25. Membaca takbir ketika bangun dari sujud
26. Duduk iftirosy ketika duduk antara dua sujud
27. Berdoa di dalam duduk iftirosy : Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii …
28. Duduk istirohah setelah sujud ke dua ketika akan berdiri ke rokaat selanjutnya
29. Bertumpu pada kedua tangan ketika akan berdiri
30. Membaca takbir ketika bangun dari tasyahud awal
31. Mengangkat tangan ketika takbir setelah berdiri dari tasyahud awal
32. Duduk iftirosy ketika tasyahud awal
33. Mengangkat jari telunjuk kanan dalam tasyahud ketika bacaan tauhid “illalloh”, tanpa digerak-gerakkan.
34. Jari telunjuk agak dilengkungkan, tidak terlalu lurus
35. Duduk tawarruk dalam tasyahud akhir
36. Meletakkan kedua tangan di atas paha ketika tasyahud
37. Jari-jari tangan kanan dalam posisi menggenggam kecuali telunjuk
38. Membaca doa setelah tasyahud akhir “Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii ‘alaa diinik”, dll
39. Mengucap salam kedua
40. Menoleh ke kiri dan ke kanan ketika mengucap kedua salam


 

Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang mendirikan shalat,
Ya Tuhan Kami, kabulkanlah  doaku.



Sejelek-jelek kelakuan di dunia adalah kekufuran karena di akhirat akan teradzab selama-lamanya dalam neraka. Termasuk penyebab kekufuran yang Allah murkai adalah meninggalkan perintah sholat lima waktu.
Di dalam hadits :
الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
“Perjanjian di antara kita (muslim) dan mereka (orang kafir) adalah sholat. Maka barang siapa meninggalkannya sungguh dia telah kafir”


وثبت في الصحيحين عن أبي هريرة رضي الله عنه : أَنَّ رَجُلاً دَخَلَ الْمَسْجِدَ وَرَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم جَالِسٌ فِيْهِ، فَصَلَّى الرَّجُلُ ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم  فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ، ثُمَّ قَالَ : إِرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ. فَرَجَعَ فَصَلَّى كَمَا صَلَّى، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم  فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ، ثُمَّ قَالَ : إِرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ. فَرَجَعَ فَصَلَّى كَمَا صَلَّى، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم  فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ، ثُمَّ قَالَ : إِرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، فَقَالَ فِي الثَّالِثَةِ : وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ يَارَسُوْلَ اللهِ مَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِي، فَقَالَ صلى الله عليه وسلم : إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ، ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَّ قَائِمًا، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا، ثُمَّ اجْلِسْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا، وَافْعَلْ ذلِكَ فِيْ صَلاَتِكَ كُلِّهَا.
Di dalam kitab Shohih Bukhori – Muslim disebutkan Hadits yang diriwayatkan Sayyidina Abu Huroiroh RA :
“Suatu ketika seorang lelaki masuk ke dalam masjid sedangkan Rosulullah SAW duduk didalamnya. Kemudian lelaki tersebut sholat, lalu menghampiri Nabi SAW sambil mengucap salam.
Maka Nabi menjawab salamnya dan berkata “Kembalilah  sholat karena kamu belum sholat”.
Lelaki tersebut kembali untuk sholat seperti semula, lalu datang lagi kepada Nabi dan mengucap salam. Nabi SAW menjawab salamnya dan berkata  “Kembalilah  sholat karena kamu belum sholat”.
Lelaki tersebut kembali untuk sholat ketiga kalinya, lalu datang lagi kepada Nabi dan mengucap salam. Nabi SAW menjawab salamnya dan berkata  “Kembalilah  sholat karena kamu belum sholat”. Nabi mengulanginya tiga kali.
Kemudian berkata lelaki tersebut : “Demi Dzat yang mengutusmu dengan benar Ya Rosulallah, saya tidak bisa sholat lebih baik dari ini, maka ajarilah saya”
Bersabda Rosulullah : “ Jika engkau berdiri untuk sholat maka bertakbirlah, lalu bacalah Al Qur’an, kemudian rukuklah dengan tumakninah, kemudian berdirilah sampai tegak, kemudian sujudlah dengan tumakninah, kemudian duduklah dengan tumakninah, kemudian sujudlah dengan tumakninah. Lakukanlah semua itu dalam sholatmu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar