10 Syarat Bacaan Al
Fatihah & Keutamaan 10 Muharram (Hari Asyura)
Rukun shalat berjumlah tujuh
belas, diantaranya adalah membaca surat Al Fatihah. Diantara
hadits yang menerangkan wajibnya membaca Al-Fatihah :
لاَ صَلاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ
الكِتَابِ. (متفق عليه)
"Tidak ada
shalat bagi orang yang tidak membaca Al-Fatihah"
Dan
membaca surat Al Fatihah ini mempunyai 10 syarat, yang apabila kurang salah
satunya akan menyebabkan tidak sah bacaan Fatihahnya sehingga otomatis mengurangi
rukun shalat yang berakibat tidak sahnya shalat.
10 Syarat Bacaan Al Fatihah
dinadhomkan oleh Al Imam Al Habib Ahmad Masyhur bin Thoha Al Haddad dalam Kitab
Ad Duratul Yatimah :
عَشَرَةٌ كَمَا رَوَاهَا الفُضَلاَ # أَوَّلُهَا التَّرْتِيْبُ وَالثَّانِي الْوِلاَ
Sepuluh syarat membaca Al Fatihah
sebagaimana diriwayatkan para ulama
(1) Tertib / berurutan (tidak
dibolak-balik). (2) Muwalah
(terus-menerus).
وَارْعَ حُرُوْفَهَا مَعَ الشَّدَّاتِ # وَانْفِ
سُكُوْتًا قَاطِعَ الْقِرَاةِ
(3) Menjaga huruf-hurufnya (tidak
mengurangi).
(4) Menjaga tasydidnya yang berjumlah empat
belas.
(5) Tidak diam/berhenti dengan niat
memotong bacaan Al Fatihah.
واْستَقْصِ آيَهَا وبَسْمِلْ لِلْعَمَلْ # وَتَرْكُ لَحْنٍ بِالْمَعَانِي قَدْ أَخَلّ
(6) Membaca semua ayatnya termasuk basmalah*
untuk diamalkan.
(7) Meninggalkan bacaan yang dapat
merusak maknanya.
وَأَنْ تَكُوْنَ حَالَةَ الْقِيَامِ فِي # فَرْضٍ وَمَعْذُوْرٌ بِطَوْقٍ يَكْتَفِي
(8) Hendaknya membaca Al Fatihah dalam
keadaan berdiri dalam sholat fardhu, jika tidak mampu (udzur) maka dengan
semampunya (duduk / berbaring, dst)
ويُسْمِعَ الْقِرَاةَ نَفْسَهُ وَلاَ # تَثْنِي بِذِكْرٍ أَجْنَبِيْ تَخَلَّلاَ
(9) Hendaknya memperdengarkan bacaan
Al Fatihah pada dirinya
(tidak cukup hanya dalam hati tanpa
suara)
(10) Tidak menyelai bacaan Al Fatihah
dengan bacaan dzikir lain (seperti mengucap alhamdulillah ketika
mendengar orang bersin saat membaca Al Fatihah)
Keterangan
: Apabila saat
membaca ayat pada surat Al Fatihah ada syarat-syarat di atas yang kurang/tidak
terpenuhi, maka harus mengulangi bacaan ayat tersebut dengan benar sehingga
bacaan Al Fatihahnya sempurna.
*
Dalam Sunan Daruqutni, diriwayatkan dari Abu Hurairah berkata ; bersabda
Rasulullah SAW :
إذَا قَرَأْتُمْ الْحَمْدَ
فَاقْرَؤُوا "بِسْمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ" إنَّهَا أُمُّ الْقُرْآنِ
وَأُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْعُ الْمَثَانِي وَبِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
إحْدَى آيَاتِهَا.
“Jika kalian membaca الحمد (surat Al
Fatihah) maka bacalah juga بسم الله الرحمن
الرحيم, sesungguhnya
dia (al Fatihah) adalah induk Al Quran, dan induk Kitab, serta tujuh ayat yang
diulang-ulang, dan بسم الله الرحمن الرحيم adalah salah satu
ayatnya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar