Istigfar di Hari Asyuro



Bacaan Istighfar Para Nabi (dibaca di Hari Asyuro)
Disebutkan keterangan dalam kitab Dzikroyat wa Munasabat lissayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki, diantara amalan yang dianjurkan di Hari Asyuro adalah memperbanyak bacaan istighfar dan memperbarui taubat kepada Allah. Al Imam Umar bin Abdul Aziz yang terkenal dengan keadilannya saat menjabat sebagai khalifah, menganjurkan untuk membaca istighfar para Nabi berikut ini ;


1. Istighfar Nabi Adam :
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا، وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا، وَتَرْحَمْنَا، لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ 
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

2. Istighfar Nabi Nuh :
وَإِلاَّ تَغْفِرْ لِيْ وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ 
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ، وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا، وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ 
Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan  menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi
Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan.

3. Istighfar Nabi Musa :
رَبِّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ  3x
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku

4. Do'a Nabi Yunus :
لآ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ 
Tidak ada Tuhan selain Engkau.  Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim

5. Istighfar dari Rosulullah SAW :

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِيْ، فَاغْفِرْ لِيْ إِنَّهُ   لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ 
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau, aku telah menganiaya diriku, dan aku mengakui dosaku maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْلِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِيْ، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ 
Ya Allah sesungguhnya aku menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak, dan tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau, ampunilah aku dengan ampunan dari sisiMu, rahmatilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Penyayang

Sayyidul Istighfar :
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ، لآ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ، وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ، فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ   
”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau, Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu (yaitu selalu menjalankan perjanjian-Mu untuk beriman dan ikhlas dalam menjalankan amal ketaatan kepada-Mu) dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang  mengampuni segala dosa kecuali Engkau

5 komentar:

  1. mohon sertakan terjemahan istighfar-istighfar tersebut. Terima kasih atas perkongsian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih koreksinya, sudah saya sertakan

      Hapus
  2. Assalamualaikum wrwbrkt.

    1.Bolehkah saya mengamalkan doa', Hizib atau amalan apapun yang ditulis melalui online internet tanpa seizin atau ijazah dari yang bersangkutan.

    2.
    Ada yang menganjurkan hal sperti yang saya maksudkan diatas, dan menetapkan besar maharnya yang harus saya penuhi.

    Wassalam Alfager

    Abdul Muthalib

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'laikumsalam wr wb.
      - dalam pengalaman hizib/wirid, jika amalan tsb berisi dzikir2 yg berasal dari Rasulullah SAW, tidak harus ijazah untuk membacanya karena bersifat umum, seperti dzikir2 Rasulullah yg dibaca di pagi/malam hari, ini banyak terdapat dalam kitab Al Adzkar karangan Imam Nawawi. Adapun hizib/dzikir yg dibuat para ulama, selayaknya minta ijazah tuk membacanya, selain agar kita punya sanad kepada pengarangnya, juga terkadang beberapa hizib tidak boleh sembarangan dibaca. (ini yg saya dapat keterangannya, wallahu a'lam)

      - Untuk istilah MAHAR untuk pengamalan hizib saya kurang memahami, maaf. Selama ini jika saya baca wirid/hizib cukup minta ijazah dari ustadz/habaib/syeikh saja tanpa ikatan MAHAR. Dan selayaknya tuk memberi hadiah, tapi bukan keharusan.
      Wallahu a'lam.

      Hapus
  3. Mohon ijin share,jaza kalla khaer

    BalasHapus