Menyambut Bulan Muharram

Bulan Muharram 1435 H segera datang. Bulan yang memiliki keutamaan yang tidak terdapat pada bulan-bulan yang lainnya. Diantara keutamaan bulan Muharram ;
 
1- Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Oleh karena itu salah satu momentum yang sangat penting bagi umat Islam yaitu menjadikan pergantian tahun baru Islam sebagai sarana umat Islam untuk muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan dan rencana ke depan yang lebih baik lagi. Momentum perubahan dan perbaikan menuju kebangkitan Islam sesuai dengan jiwa hijrah Rasulullah saw dan sahabatnya dari Makkah dan Madinah.


2- Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan Allah. Empat bulan tersebut adalah, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Allah Ta’ala berfirman yamg artimya: “Sesungguhnya jumlah bulan di kitabullah (Al Quran) itu ada dua belas bulan sejak Allah menciptakan langit dan bumi, empat di antaranya adalah bulan-bulan haram,” (QS. At Taubah: 36)


Kata Muharram artinya ‘dilarang’. Sebelum datangnya ajaran Islam, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci dan dimuliakan oleh masyarakat Jahiliyah. Pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan dan bentuk persengketaan lainnya. Kemudian ketika Islam datang, bulan haram ditetapkan dan dipertahankan sementara tradisi jahiliyah yang lain dihapuskan termasuk kesepakatan tidak berperang.

3- Bulan Muharram untuk berpuasa. 
PUASA DI AKHIR DAN AWAL TAHUN


Menyebutkan Al Hafifz Ibnu Hajar , telah diriwayatkan dari Sayyidatina Hafsoh RA dari Nabi Muhammad SAW, bersabda :

مَنْ صَامَ آخِرَ يَوْمٍ مِنْ ذِي الْحِجَّةِ وَأَوَّلَ يَوْمٍ مِنَ الْمُحَرَّمِ جَعَلَهُ اللهُ تَعَالَى لَهُ كَفَّارَةَ خَمْسِيْنَ سَنَةً، وَصَوْمَ يَوْمٍ مِنَ الْمُحَرَّمِ بِصَوْمِ ثَلاَثِيْنَ يَوْمًا.
“Barang siapa berpuasa di hari terakhir bulan Dzulhijjah dan awal hari bulan Muharram, maka Allah SWT akan menjadikannya sebagai pelebur dosa 50 tahun. Dan puasa sehari       di bulan Muharram sama dengan 30 hari di bulan lainnya”.

PUASA HARI KAMIS, JUM’AT, DAN SABTU

Berkata Imam Ghozali dalam Ihya’ Ulumuddin, dari Nabi SAW bersabda :

مَنْ صَامَ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ شَهْرِ حَرَامٍ الْخَمِيْسَ وَالْجُمُعَةَ وَالسَّبْتَ كَتَبَ اللهُ تَعَالَى لَهُ عِبَادَةَ سَبْعِ مِائَةِ عَامٍ.

“Barang siapa berpuasa 3 hari berturut – turut pada bulan – bulan Haram (Muharram, Dzulhijjah, Dzulqo’dah, dan Rajab) yaitu hari Kamis, Jum’at, dan Sabtu, maka Allah SWT akan menulis baginya pahala ibadah 700 tahun”.

             Pada bulan ini tepatnya pada tanggal 10 Muharram Allah menyelamatkan Nabi Musa as dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Mereka memuliakannya dengan berpuasa. Kemudian Rasulullah saw menetapkan puasa pada tanggal 10 Muharram sebagai rasa syukur atas pertolongan Allah.

Masyarakat Jahiliyah sebelumnya juga berpuasa. Puasa 10 Muharram tadinya hukumnya wajib, kemudian berubah menjadi sunnah setelah turun kewajiban puasa Ramadhan. Rasulullah saw. bersabda: Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Nabi saw ketika datang ke Madinah, mendapatkan orang Yahudi berpuasa satu hari, yaitu ‘Asyuraa (10 Muharram). Mereka berkata, “ Ini adalah hari yang agung yaitu hari Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan keluarga Firaun. Maka Nabi Musa as berpuasa sebagai bukti syukur kepada Allah. Rasul saw berkata, “Aku lebih berhak mengikuti Musa as daripada mereka.” Maka beliau berpuasa dan memerintahkan (umatnya) untuk berpuasa” (HR Bukhari).

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan sebaik-baiknya ibadah setelah ibadah wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim)

Walaupun ada kesamaan dalam ibadah, khususnya berpuasa, tetapi Rasulullah saw memerintahkan pada umatnya agar berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Yahudi, apalagi oleh orang-orang musyrik. Oleh karena itu beberapa hadits menyarankan agar puasa hari ‘Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari ‘Asyura.

Secara umum, puasa Muharram dapat dilakukan dengan beberapa pilihan.

Pertama, berpuasa tiga hari, sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya, yaitu puasa tanggal 9, 10 dan 11 Muharram.

Kedua, berpuasa pada hari itu dan satu hari sesudah atau sebelumnya, yaitu puasa tanggal: 9 dan 10, atau 10 dan 11, karena ketika Rasulullah saw memerintahkan untuk puasa pada hari ‘Asyura para shabat berkata: “Itu adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani, beliau bersabda: “Jika datang tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan, akan tetapi beliau meninggal pada tahun tersebut.” (HR. Muslim).

4- Bulan Muharram saat memperbanyak sedekah. Selain berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah dan melebihkan nafkah untuk keluarganya pada 10 Muharram.

Disebutkan dalam satu riwayat hadits, "Barangsiapa yang meluaskan (belanja) keluarganya pada hari 'Asyura', maka Allah akan melapangkannya pada tahun tersebut seluruhnya". Dalam satu riwayat: "Barangsiapa yang meluaskan nafkah kaum keluarganya pada hari 'Asyura', maka Allah akan melapangkannya sepanjang tahun tersebut".

Berkata Imam Sufyan Ats Tsauri : Sesungguhnya kami telah mengujinya, lalu kami dapati hal itu benar.

5- Bulan Muharram bagi yatim piatu. Demikian juga sebagian umat Islam menjadikan bulan Muharram sebagai bulan anak yatim. Menyantuni dan memelihara anak yatim adalah sesuatu yang sangat mulia dan dapat dilakukan kapan saja. Dan pada Hari Ayuro (10 Muharram) dianjurkan untuk lebih bebuat baik kepada mereka.

Dalam satu riwayat hadits, "barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim dengan tangannya maka Allah akan menaikan kedudukannya di sisi-Nya setiap selembar rambut sederajat". Dalam artian kita jangan hanya mengusap saja, melainkan dengan menyantuni dan memberi hadiah kepada mereka.

6- Bulan Muharram untuk lebih memperbanyak dzikir. Membaca surat al-ikhlas seribu kali khususnya pada hari Asyuro akan dilancarkan segala hajatnya Insya Allah. Begitu juga membaca hasbiyallahu wani’mal wakil ni’mal maula wani’man nashir 70 kali di malam Asyuro maka Allah Swt akan mencukupkan kebutuhannya dan menjauhkan dari kejahatan.



(dari berbagai sumber) Wallohu a'lam bi showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar