الصَّلاَةُ أُمُّ الْعِبَادَاتِ وَأَسَاسُ الْخَيْرَاتِ
Sungguh
sholat itu mempunyai beberapa keluhuran dan keindahan maka kewajiban sholat itu
mutlak kepada umat Nabi. Al Imam Al Habib Ahmad Masyhur
bin Thoha Al Haddad dalam Kitab Ad Duratul Yatimah menyebutkan di dalam baitnya
:
مَا دَامَ ذُو التَّكْلِيْفِ
يَحْوِى عَقْلاً #
لاَ تَسْقُطُ
الصَّلاَةُ عَنْهُ أَصْلاً
Selama mukallaf ( orang muslim,
balig dan punya akal ), maka sama sekali sholat
tidak gugur baginya.
وَحَرَّمُوْا
إِخْرَاجَهَا عَنْ آنِهَا #
اِلاَّ بِعُذْرِ
النَّوْمِ أَوْ نِسْيَانِهَا
Para ulama' mengharamkan mengeluarkan sholat
dari waktunya, kecuali udzur : tidur atau kelupaan.
Diantara kehebatan sholat ketika Allah mewajibkannya, maka Allah
memanggil Nabi bersamaan dengan kejadian yang luar biasa yaitu Isra' Mi'raj.
Adapun selain sholat, Allah hanya mengutus malaikat Jibril. Nabi bersabda:
فَرَضَ اللهُ عَلَى أُمَّتِيْ
لَيْلَةَ اْلإِسْرَاءِ خَمْسِيْنَ صَلاَةً، فَلاَ أَزَالُ أُرَاجِعُهُ وَأَسْـأَلُهُ
التَّخْفِيْفَ حَتىَّ جَعَلَهَا خَمْسًا فِيْ كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ0 (رواه
الشيخان)
"Allah telah mewajibkan kepada umatku di malam Isra' 50
sholat, lantas saya selalu bolak-balik dan meminta pada Allah keringanan,
sehingga Allah menjadikan 5 sholat sehari semalam. (HR Bukhori Muslim)
Allah ingin mencurahkan anugerah dengan memerintahkan sholat 50
waktu kepada umat Nabi, tetapi dengan
saran Nabi Musa serta kasih sayang Nabi Muhammad
maka Nabi selalu memintakan keringanan yang akhirnya menjadi 5 waktu, akan
tetapi keutamaannya seperti 50 waktu. Begitulah kasih sayang Allah kepada Nabi
dan umatnya. Padahal jarak untuk memintakan keringanan menjangkau beberapa alam
yang beribu-ribu kilometer jaraknya.
Di sebagian khabar
diungkapkan :
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا
قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ رَفَعَ اللهُ الْحِجَابَ بَيْنَهُ
وَبَيْنَهُ وَوَاجَهَهُ بِوَجْهِهِ
"Sesungguhnya hamba
jika bangkit untuk sholat maka Allah menghilangkan tabir antara Allah dan hamba
dan Allah menghadap kepadanya."
وَ قَامَتِ الْمَلاَئِكَةُ
مِنْ لَدُنْ مَنْكِبَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يُصَلُّوْنَ بِصَلاَتِهِ
Para malaikat bangkit mulai dari pundak hamba berbaris sampai
langit,
mereka sholat bersama
sholatnya hamba,
وَيُؤَمِّنُوْنَ
عَلَى دُعَائِهِ
Dan malaikat mengamini doa hamba.
Imam
Muhammad bin Ali At-Tirmidzi RA menyampaikan : Allah memanggil hambanya yang
ahli tauhid untuk sholat 5 waktu itu merupakan rahmat kasih sayang kepadanya.
Dan Allah menyiapkan untuk mereka di dalam sholat bermacam-macam suguhan kepada
hamba agar di setiap perbuatan dan ucapan meraih pemberian dari Allah. Setiap
perbuatan dan ucapan dalam sholat diumpakan seperti bermacam-macam makanan dan
minuman. Maka sholat itu seperti rampatan ahli tauhid yang mereka terima dari
Allah SWT.
Sholat itu mempunyai
beberapa rukun gerak serta rukun ucapan :
1)
أَرْكَانٌ
قَوْلِيَّةٌ (Rukun Ucapan) ada 5 :
1. Takbirotul Ikhrom
2. Membaca Al-Fatihah
3. Tasyahud Akhir
4. Sholawat Nabi
5. Salam
Perlu diperhatikan 5 rukun ini masing-masing mempunyai
beberapa keharusan dan syarat diantaranya :
1- Tidak mengurangi
hurufnya dan tidak salah ketika mengucapkannya, lebih-lebih tidak mengurangi
tasydidnya yang berjumlah 40 tasydid. Karena tasydid itu sebenarnya adalah 2
huruf, maka kalau orang tidak membaca dengan tasydid berarti menghilangkan satu
huruf. Dalam Al-Fatihah ada 14 tasydid, dalam tasyahud akhir ada 21, dalam sholawat ada 4 dan di dalam
salam ada 1 tasydid.
2- Rukun قَوْلِى (ucapan) : wajib pelakunya mendengarkan ucapannya dan tidak boleh cukup
hanya di batin, jika tidak dengar maka wajib mengulang.
2)
أَرْكَانٌ
فِعْلِيَّةٌ (Rukun Perbuatan )
1. Berdiri
2. Ruku' 3.
I'tidal
6. Sujud 5. Duduk antara dua sujud 6. Duduk
tahiyat akhir.
Masing-masing rukun
punya keharusan dan syarat. Maka syarat Takbirotul Ikhram ada 20, Fatihah 12
syarat, Ruku' 6 syarat, I'tidal 6 syarat, Sujud 9 syarat, Duduk antara dua
sujud 6 syarat, Tahiyat akhir 9 syarat, dan Salam ada 10 syarat. Sebagiannya sudah dipelajari pada tulisan
sebelumnya.
3)
أَرْكَانٌ
قَلْبِيَّةٌ (Rukun hati) yaitu niat.
4)
أَرْكَانٌ
اِعْتِبَارِيَّةٌ (Rukun I'tibari) yaitu Tuma'ninah ada di empat tempat (Ruku',
I'tidal, Sujud, dan Duduk antara 2 sujud)
5)
أَرْكَانٌ
مَعْنَوِيَّةٌ (Rukun Ma'nawi) yaitu tertib . Melakukan
rukun bisa sah jika rukun sebelumnya sah juga.
Dan sholat itu punya 17 rukun yang harus dipenuhi, kalau kurang
maka tidak sah.
Sehari semalam manusia
wajib sholat 17 rokaat, di dalamnya ada 34 sujud, 94 takbir, 9 tasyahud, 10
salam dan 153 tasbih. Begitulah keindahan sholat.
Disebutkan termasuk kekhususan sholat bahwa seseorang itu memberi
salam:
1) Kepada Allah
SWT,
2) Kepada Nabi SAW
3)Kepada seluruh hamba
Allah.
Hal ini diugkapkan dalam
khabar : Bahwa Nabi di malam Isra'
ketika menjangkau Sidrotul Muntaha yang dipenuhi awan cahaya
bermacam-macam sampai malaikat Jibril berhenti tidak berjalan bersama Nabi
karena banyaknya cahaya, maka Nabi mengatakan
لاَ تَتْرُكْنِيْ أَسِيْرُ مُنْفَرِدًا " wahai Jibril
engkau jangan meninggalkanku berjalan sendiri. Lantas malaikat Jibril mengucap وَمَا
مِنَّا اِلاَّ لَهُ مَقَامٌ مَعْلُوْمٌ " kita hanya malaikat punya kedudukan yang tertentu tidak
bisa melewati ketentuan". Maka Nabi berkata: berjalanlah bersamaku sekalipun satu
jengkal. Maka ketika malaikat Jibril lewat satu jengkal hampir-hampir
terbakar oleh cahaya keagungan dan kehaibahanNya . Maka malaikat Jibril
mengecil dan luluh sehingga seperti burung Emprit, kemudian malaikat Jibril
memberitahu tanda agar Nabi memberi salam pada Allah jika Nabi telah sampai
bertemu Allah. Maka ketika Nabi ditempat pertemuan Allah lantas Nabi memberi
salam penghormatan pada Allah :
اَلـتَّـحِيَّـاتُ
الْمُبَارَكَاتُ الصَّـلَوَاتُ الطَّـيِّـبَاتُ للهِ
"Segala
penghormatan, segala keberkahan, semua sholawat dan semua kebagusan itu milik
Allah".
Maka Allah memberi salam pada Nabi :
اَلـسَّـلاَمُ
عَلَيْكَ أَ يُّهـَا الـنَّبِـيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
"Keselamatan
bagimu wahai Nabi dan rahmad Allah serta barokahnya."
Kemudian Nabi
mengiginkan agar hamba yang sholeh mendapatkan bagian yang mulia ini, maka Nabi
memberi salam pada mereka :
اَلـسَّـلاَمُ
عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الـصَّـالِحِيْنَ
"Mudah-mudahan
keselamatan buat kita dan seluruh hamba Allah yang sholeh"
Lantas semua penduduk
langit dan dan semua penduduk dunia mengucap :
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ اِلاَّ اللهُ
وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَـمَّـدًا رَّ سُوْلُ اللهِ
Maka sholat adalah Isro'nya
hamba karena ketiga macam salam terkumpul padanya.
"Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang di sembah kecuali
Allah dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad utusan Allah".
Dan sholat diakhiri salam, dengan niat memberi salam kepada mahluk (malaikat, manusia dan jin) yang ada disebelah kanan dan kirinnya .
Kemudian didalam sholat, sunah membaca paling utamanya sholawat yaitu ungkapan
dari Imam Romli adalah Sholawat Ibrohimiyah yang dibaca dalam sholat atau
lainnya:
اللّـهُـمَّ صَلِّ عَلَى
سَـيِّدِنَا مُحَـمَّـدٍ وَعَلَى آلِ سَـيِّـدِنَا مُحَـمَّـدٍكَمَا صَلَّيْتَ عَلَى
سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ
فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
Dan sunah membaca doa
setelah tasyahud akhir. Yang paling utama minta perlindungan dari empat
kejadian, bahkan makruh ditinggalkan, karena sebagian ulama' ada yang
mewajibkannya, serta menyuruh mengulang jika meninggalkannya, yaitu doa :
اللّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ
بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ فِتْنَةِ
الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالْ
"Ya Allah saya
berlindung pada engkau dari : 1) siksa Kubur,
2) siksa Neraka,
3) fitnah kehidupan dan
fitnah kematian, 4) serta berlindung
dari fitnah Dajjal.
(HR Imam Muslim)
Sebagian Hikayat Orang Yang Punya
Kedudukan Dalam Sholat
(Assayyid Imam Ali bin Muhammad bin
Alwy)
Beliau adalah diantara cucu Nabi yang mendapatkan pangkat dalam
sholat. Dimana ketika mengucapاَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا
النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
di dalam sholat atau
lainnya, dan beliau mengulang-ulang ucapan tersebut sampai mendengar jawaban
dari Nabi di kota Madinah: يَا شَيْخْ وَعَلَيْكَ السَّلاَمُ
pada hal Beliau berada
di Tarim (Yaman). Bisa mendengar jawaban dari Nabi itu adalah Auliya' yang
sudah mencapai 247.999 (Dua ratus empat puluh tujuh ribu sembilan ratus
sembilan puluh sembilan ) maqom.
Mudah-mudahan kita
mendapatkan barokah mereka. Amin Ya Robbal 'Alamin.
(Dari Kitab Ad Duratul Yatimah, Syarah Hikam, Takrirotussadidah dan Fathul
Qorib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar