وَسَارِعُوْا إِلَى
نَيْلِ مِنَّةِ الله
BERSEGERALAH MENCAPAI ANUGERAH
ALLAH !
Setiap
manusia mengiginkan kenikmatan hidup. Tidak ada kenikmatan yang Allah tentukan
pasti melalui pertemuan laki-laki perempuan. Meskipun sudah mencapai pangkat
serta kekayaan, tetapi segalanya belum merasa senang kecuali dengan anugerah
pernikahan. Maka ada ungkapan :
اِمْتِنَانُ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ
بِالزُّوَاجِ
"Anugerah
Allah pada hamba dengan pernikahan."
Pernikahan
itu keinginan manusia yang mulia. Kalau ada orang kurang senang berarti kurang
kesempurnaan jiwanya. Maka layaklah pemuda punya niat yang segera untuk
mendapatkan anugerah ini.
Pernikahan
merupakan anugerah Allah dilihat dari beberapa segi :
1)
Semua jiwa menginginkan
ketenangan. Hal
ini tidak bisa tercapai kecuali pasti dengan pernikahan. Sebagaimana pernyataan
Allah dalam Al-Quran:
أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوْا إِلَيْهَا
"(Dan
termasuk tanda kekuasaan Allah, Allah membuat) pasangan istri-istri yang
kalian merasa tenang dengannya."
Sampai-sampai
Nabi Adam AS. yang berada di tempat kenikmatan (Surga) masih belum tenang
sebelum diberi pasangan yaitu Siti Hawa. Wahai pemuda meskipun kalian hidup di dunia
bersegeralah meraih kenikmatan Allah, kalau tidak nikah pasti nafsu busuk dan setan
yang terlaknat akan menguasai kalian.
2)
Pernikahan merupakan pengikat
kecintaan serta kasih sayang.
Sebagaimana
pemberitahuan Allah dalam Al-Quran :
وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ
مَوَدَّةً وَرَحْمَةً
"Dan Allah menjadikan antara kalian
(suami istri) rasa cinta yang membara
serta kasih sayang."
Maka
layaklah wahai pemuda segera mencapai hal yang mulia ini, kalau tidak pasti
kalian akan mengambil rasa cinta yang keliru dan penyebab laknat, yang tidak
ada jalan penutup bahaya ini kecuali dengan pernikahan, sehingga barisan setan
susah dan gelisah kalau ada lelaki perempuan mengadakan pernikahan dengan baik,
karena jalan penyesatan sudah tertutup.
3)
Pernikahan lahan besar di
akhirat.
Sebagaimana
dalam arti hadits bahwa orang yang nikah meningkat pahala sholatnya menjadi 82x rokaat : "Dua
rokaat orang yang sudah nikah lebih baik 82x rokaat dari orang bujangan."
Wahai pemuda yang mengiginkan pangkat akhirat ambillah pangkat yang mulia dengan
cara menikah.
4)
Macam-macam perintah ibadah dan larangan banyak
sekali mulai bab ibadah, bab muamalah serta bab munakahah dll.
Alhamdulillah
begitu banyak perintah agama, bisa sempurna setengahnya itu dengan cara nikah,
hal itu menunjukkan bahwa nikah sebagai pembuka ibadah dan penutup bahaya. Seperti arti Hadits Nabi :
"Jika
seorang lelaki nikah maka sempurnalah setengah agamanya."
Wahai
pemuda yang ahli ibadah jika kalian ingin beban agama sempurna setengahnya maka
hendaklah segera menikah, sehingga tinggal setengah lainnya.
5)
Orang yang tidak nikah karena takut fakir dialah
orang yang menghilangkan anugerah Allah, sebagaimana wejangan Nabi yang ahli
bijaksana yaitu arti hadistnya:
"Barang siapa tidak nikah karena takut fakir maka bukan
golongan kami, dan Allah menyerahkan dua malaikat yang menulis diantara dua matanya
: orang yang tidak nikah ini adalah orang yang menyia-nyiakan anugerah
Allah."
Wahai
saudara muda jangan sampai punya pikiran untuk meremehkan anugerah Allah dengan
cara tidak nikah karena takut fakir. Bahkan di ucapkan kepada orang yang belum
nikah: “Silahkan pilih rizki yang sedikit”. Ingatlah Allah akan memudahkan jalan rizki, dan
jangan sampai menduga jelek.
6)
Pernikahan sebagai jalan meraih sebaik-baik
kenikmatan dunia yaitu dengan cara menikah perempuan sholihah. Sebagaimana arti
Hadits :"Dunia itu sesuatu yang
dinikmati dan sebaik-baiknya hal yang dinikmati adalah perempuan sholihah
(yaitu perempuan yang membantu suami untuk akhiratnya).
Wahai
pemuda segeralah meraih kenikmatan dunia yaitu dengan cara menikah dengan
perempuan sholihah. Ini semua perlu kepada manusia yang di idolakan, padahal
sebaik-baik dan seutama-utama manusia
pilihan Allah adalah para Nabi terlebih lagi Nabi Muhammad SAW. Dan semua Nabi itu
mengadakan pernikahan serta diberi keturunan.
Sebagaimana
firman Allah :
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِنْ قَبْلِكَ
وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً
"Dan sungguh kami telah mengutus para
Rosul sebelum engkau (Nabi Muhammad) mereka punya beberapa istri dan
keturunan".
Bahkan
disebutkan dalam hadits shohih yang artinya :"Empat perkara termasuk sunah
(kelakuan para Rosul) : 1. Jiwa malu
2.
Pakai minyak wangi
3.
Menggunakan siwak
4.
Mengadakan pernikahan.
Bahkan
para sahabat Nabi RA , tabi'in, ulama' dan auliya' mereka senang melakukan
pernikahan, sampai Sahabat Abdullah bin Abbas RA mengatakan yang atinya :"Nikahlah
kalian karena sungguh sehari bersama pernikahan lebih baik dari ibadah 1000
tahun."
Bahkan
Sahabat Abdullah bin Mas'ud RA beliau terkena wabah penyakit, sekalipun
demikian beliau mengatakan: Nikahkan saya karena saya tak senang bertemu
Allah dalam keadaan bujangan. Ada lagi ungkapan bahwa orang tidak nikah itu
dituduh bahwa dia adalah orang yang terkena penyakit atau terkena kefasikan. Maka
wahai pemuda selama tidak terkena penyakit bersegeralah menikah supaya tidak
menjadi orang fasik, dll.
Pernikahan
itu punya beberapa faedah diantaranya :
-Pertama :
إِبْقَاءُ النَّسْلِ (Mengabadikan Keturunan). Ini merupakan tujuan yang
termulia
dari
pernikahan bahkan merupakan niat tujuan para Nabi.
Ulama'
dan para Wali melakukan pernikahan yaitu untuk mendapatkan keturunan. Hal ini
ditunjukkan oleh ayat Al-Quran :
وَالَّذِيْنَ يُقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ
لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا
لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
"Dan
orang-orang yang selalu mengatakan Ya Allah Tuhan Kami anugerahi kami
istri-istri dan anak keturunan yang sebagai penenang mata serta jadikan kami
pimpinan orang yang taqwa."
Maka
inilah hikmah Allah membuat syahwat agar digunakan meraih hadiah mahal yaitu seorang anak yang bisa terus
menerus sampai hari kiamat dan pahalanya juga diberikan kepada orang tuanya.
Oleh karena itu sayang seribu sayang orang yang kurang mau meraih anak sholeh yang akan
mendoakan orang tuanya.
-Kedua
:
التَّحَصُّنُ (Nikah sebagai benteng godaan setan)
Disebabkan jika syahwat sudah
memuncak maka akal, ilmu, begitu juga agama tidak mampu untuk mengatasinya
kecuali hanya dengan pernikahan. Bahkan
melihat perempuan serta syahwat juga
merupakan senjata Iblis yang digunakan memburu orang laki-laki dan perempuan
yang belum nikah. Maka layak laki-laki dan perempuan jangan menjadi alat
pemburu setan, hingga Nabi bersabda yang arti haditsnya :
"Saya
tidak meninggalkan setelahku fitnah yang paling berbahaya buat orang laki-laki
dari fitnah perempuan."
(HR Imam Muslim)
Maka
hendaklah laki-laki dan perempuan takut dengan
penjelasan Nabi tentang fitnah yang paling bahaya. Karena itu benarlah kehancuran
anak muda (pelajar) sebab bahayanya setan. Maka layaklah laki-laki dan
perempuan yang belum nikah menjauhi fitnah ini dikarenakan kalau bensin bertemu
api pasti terbakar. Begitu juga antara laki-laki campur dengan perempuan pasti akan hancur. Wahai saudara-saudari hati-hati terhadap perzinaan
yang bisa menyebabkan kehancuran pelakunya, membuat hina orang tua, anak
keturunanya serta di akhirat sengsara selamanya hanya sebab kelakuan beberapa menit saja. Hal itu disebabkan:
1.
Karena musuh kita adalah setan, yang kita tidak bisa
melihat, mereka berusaha mati-matian
siang dan malam untuk menghancurkan kemulyaan laki-laki dan perempuan dengan
cara berzina.
2.
Karena pendidikan yang tidak membantu keselamatan
apalagi bebas campur laki-laki dan perempuan.
3.
Kurangnya ; rasa malu, rasa takut serta kurangnya
rasa ingin selamat dan kebahagiaan.
Allah
melarang zina dengan menggunakan kata jangan mendekati perzinaan kata-kata
yang sangat mantab, kalau Allah melarang dengan jangan mendekati berarti
begitu beratnya, karena Allah lebih tahu bahayanya , jika orang dekat maka pasti
akan melakukannya. Maka puncak nasehat : Wahai orang mulya kalau anda mau
melakukan nasehat Allah maka tinggalkan, tetapi jika sabar menghadapi kehinaan
dan kehancuran dunia akhirat terserah pilihan anda. Sehingga Nabi memberi wejangan kepada orang
yang ingin selamat, arti haditsnya :
"Memandang perempuan itu adalah panah
dari panah-panah Iblis, barang siapa tidak melihat karena takut kepad-Ku
(Allah) maka Aku ganti dengan keimanan yang dia dapati kemanisannya di dalam
hati."
Maka
layaklah laki-laki yang sudah menikah disaat melihat perempuan lain kemudian syahwat
segera mendatangi istrinya untuk menghilangkan syahwatnya yang membara. Begitu
juga istri hendaknya membantu suami yang timbul syahwatnya biarpun dia ditengah
kesibukan.
-Ketiga : تَرْوِيْحُ
النَّفْسِ (Menyenangkan Nafsu dengan yang halal) .
Diantaranya
adalah bersenang-senang dengan istri, duduk bersama, bercanda, melihat,
menggembirakan hati, memperkokoh hati untuk taat ibadah dll.
-Keempat تَفْرِيْغُ
الْقَلْبِ مِنْ شُؤُوْنِ تَدْبِيْرِ الْمَنْزِلِ :
(Mengosongkan Hati Dari Pengaturan
Rumah) .
Disebabkan
laki-laki kalau sudah nikah banyak beribadah maka mendapat bantuan istri dari
memasak, mengatur rumah, mencuci
pakaian dirinya
dll.
-Kelima : مُجَاهَدَةُ النَّفْسِ (Melawan
Nafsu).
Karena
berhadapan dengan watak istri yang kurang sabar maka disitulah usaha suami untuk memperbaikinya
serta mendidik ahlaknya dan sabar atas kekurangannya, sehingga kejadian apa saja
yang menimpa suami istri itu adalah pangkat, adakalanya sabar dan terkadang
syukur.
HIKAYAT
DAN NASEHAT
1. Neraka Jahanam
itu mempunyai 7 pintu, pintu yang paling berat kesusahannya, panasnya, kesulitannya,
dan paling tidak enak baunya diperuntukkan para penzina yang dia tahu hukumnya.
Dan masih banyak lagi bahaya perzinaan yang tidak ada bandingannya dengan
kenikmatan dunia. Maka sungguh layak pemuda menjauhi dari bahaya yang menakutkan
di akhirat.
2.
Diriwayatkan ada orang yang ahli ibadah sikapnya bagus terhadap istrinya sampai
istrinya meninggal, kemudian ditawari nikah lagi dia tak mau, katanya sendiri
lebih lebih enak hatinya , lantas setelah Jumat dari kewafatan istrinya dia
melihat dalam tidurnya bahwa pintu langit terbuka maka turun malaikat dan
berjalan di hawa bergantian, setiap lewat satu mengatakan pada orang yang tidak
mau menikah lagi: Ini orang yang sial begitu seterusnya, kepada malaikat
yang terakhir dia bertanya: Siapa yang sial? Dijawab: Ya
engkau ini orang yang sial. Mengapa saya sial . Mengatakan : Kita ini
para malaikat, di masa engkau punya istri kami mengangkat amalmu dikelompok
orang-orang yang mujahidin di jalan Allah, akan tetapi semenjak Jumat sejak
istrimu meninggal kami disuruh meletakkan amalmu beserta orang-orang
ketinggalan yang tidak ada perjuangan. Maka setelah bangun yang asalnya
tidak mau nikah kemudian langsung menikah lagi karena melihat pangkatnya orang
yang nikah. Begitulah pangkat orang yang melakukan sunah Nabi baik payah atau enaknya
merupakan pangkat di alam dunia, alam malaikat dan akhirat. Ini untuk orang
yang sudah nikah dianjurkan untuk nikah apalagi pemuda yang belum nikah. Mudah-mudahan
kita diberi keselamatan. Lebih-lebih untuk para petugas pernikahan
mudah-mudahan mendapat pahala yang besar dengan cara memudahkan proses
pernikahan demi selamatnya putra-putri Indonesia. Sehingga bisa segera
menampakkan sunah Nabi SAW. Amin Ya Robbal 'Alamin.
Diambil dari
kitab Azzawajul Islami Almubakir,
Qurrotul 'Uyun dan kitab Al Kabaair.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar